Buah delima sebenarnya sudah terkenal memiliki banyak khasiat sejak dulu kala, sehingga buah yang diperkirakan berasal dari Iran ini kemudian berkembang pembudi dayaannya di Timur Tengah, Arab Saudi, Afghanistan, India hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bahkan karena kemansyuran manfaatnya, buah delima berkembang pesat di tanah Perancis dengan sebutan
pome garnete yang berarti apel berbiji karena sebuah delima mampu memiliki 800 biji didalamnya, yang selanjutnya di adaptasi oleh orang Amerika dengan sebutan
pomegranate.
Di Indonesia sendiri, buah delima sudah termasuk jarang dikonsumsi masyarakat dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Bahkan tidak jarang masyarakat baru mengetahui manfaat buah delima dari sebuah iklan produk minuman adaptasi luar, hasil ekstraksi pomegranate yang tak lain dan tak bukan adalah buah delima itu sendiri.
Buah delima di Indonesia sebenarnya telah menjadi bagian dari budaya dengan memasukkan buah delima sebagai salah satu buah yang harus ada dalam perayaan 7 bulanan suku Jawa maupun saat Imlek bagi suku Cina Indonesia. Namun sayangnya pemahaman lebih lanjut mengenai khasiat dari buah delima masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Selain dimakan langsung, buah delima juga dapat di minum sebagai jus untuk kesehatan mulut, tenggorokan, usus, tulang, kulit bahkan suara. Dengan memakan buah delima secara perlahan mampu menjernihkan suara serak dan menghindarkan kekeringan pada tenggorokan.
Selain kandungan vitamin A, C dan E, dan asam folik yang sudah terkenal manfaatnya, berikut beberapa zat aktif yang terkandung dalam buah delima yang menjadikan buah ini sarat akan manfaat.
Zat Kalium Delima Bermanfaat Bagi Jantung Setiap 100 gram biji buah delima yang dapat langsung dimakan, mengandung kalium 259 mg/gr yang dianggap sebagai komponen penting bagi kesehatan jantung.
Bahkan telah ada penelitian yang menunjukkan tidak adanya kemunculan penyakit jantung iskemia terhadap 45 orang penderita penyakit jantung iskemik oleh Dr. Dean Ornish MD selaku presiden dan penemu institusi nirlaba Preventive Medicine Research Institute, California, Amerika Serikat, dengan memberikan 8 ons jus buah delima setiap hari selama 3 bulan. Dan dipercaya sebagai buah yang mampu mencegah penyakit jantung.
Zat Antioksidan Delima Bermanfaat Bagi Sel-sel Dalam Tubuh Buah delima memiliki kandungan antioksidan 3 kali lebih banyak dibandingkan wine dan teh hijau dengan kandungan flavanoid yang berperan penting dalam mencegah radikal bebas dalam tubuh, sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta memberikan perlindungan pada kulit. Sehingga tidak jarang buah delima menjadi salah satu bahan utama dalam berbagai macam produk perawatan kulit.
Antioksidan yang tekandung dalam buah delima juga membantu mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Beberapa penelitian dari Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa dengan meminum sari buah delima sebanyak 200cc setiap hari selama seminggu, mampu meningkatkan aktifitas antioksidan dalam tubuh sebesar 9% seperti dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Begitupula penelitian dari Vanderbilt University Medical Center, Tennese yang menunjukkan penurunan resiko terkena penyakit Alzheimer sebanyak 76% bagi mereka yang meminum jus buah delima sebanyak 3 kali atau lebih dalam seminggu.
Para peneliti di Scotlandia pun berhasil membuktikan hubungan antara mengkonsumsi jus buah delima sebanyak 500ml sehari, mampu mengurangi kadar kortisol yang memicu hormon stres secara siknifikan di dalam air liur. Penelitian dari Queen Margaret University, Edinburgh ini sekaligus menunjukkan bahwa buah delima mampu mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik sehingga mampu membuat tubuh merasa lebih rileks dan mencegah hipertensi.
Zat Tanin Delima Bermanfaat Bagi Pencernaan Buah delima mengandung zat tanin yang tinggi, yaitu salah satu senyawa yang terdapat pada tanaman yang merupakan salah satu komponen astrigen dengan kemampuan mengikat dan mengendapkan protein sehingga bisa diaplikasikan dalam pengobatan perdarahan (hemostatik), ulkus peptikum (luka terbuka pada lapisan lambung atau usus 12 jari), wasir dan diare dengan cara menyusutkan selaput lendir usus sehingga cairan diare berkurang.
Zat tanin juga membantu usus mencerna dan menyerap protein secara langsung, sehingga dapat mencegah mikroba dalam rongga saluran pencernaan dalam memperebutkan asupan protein dalam tubuh dengan cara membentuk ikatan tannin-protein. Bahkan dipercaya di Mesir dan Vietnam sebagai cara alami dalam mengeluarkan cacing dalam perut melalui feses.
Hal ini dikarenakan zat tanin pada buah delima mampu membius cacing gelang, cacing kremi dan cacing pita dalam usus sehingga mereka dapat terbawa keluar bersama kotoran tubuh lainnya saat buang air besar.
Dengan jenis pohonnya yang mudah di budidayakan baik melalui biji, stek, tunas maupun cangkok, sangatlah tepat apabila kita memanfaatkan khasiat buah delima dengan menanamnya di pekarangan kita. Sehingga selain dapat memanen buahnya, pohon delima juga dapat menjadi tanaman hias yang menghijaukan daerah sekitar
!