Kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi yang menggunakan preparat hormonal yaitu
estrogen dan
progesteron. Estrogen bekerja dengan cara mempengaruhi
ovulasi, perjalanan
ovum, atau
implantasi. Ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat
FSH dan
LH. Implantasi telur yang sudah dibuahi dihambat oleh
estrogen dosis tinggi (dietilstilbestrol, etinil estradiol) yang diberikan pada pertengahan siklus haid. Jarak antar konsepsi dan
implantasi adalah 6 hari.
Biopsi
endometrium yang dilakukan sesudah pemberian
estrogen dosis tinggi pasca konsepsi menunjukkan efek antiprogresteron, yang dapat menghambat implantasi karena dihambatnya pertumbuhan lapisan
endometrium. Perjalanan
ovum juga dipercepat dengan pemberian
estrogen pasca konsepsi.
Fungsi progesteron adalah menyiapkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan.
Beberapa fungsi dari progesteron di dalam kehamilan adalah :
- Membuat lendir servik menjadi lebih pekat, sehingga perjalanan sperma menjadi lebih sulit
- Kapasitasi sperma dihambat oleh progesteron
- Menghambat perjalanan ovum dalam tuba sebelum konsepsi
- Menghambat implantasi sebelum ovulasi dengan cara membuat lapisan rahim menjadi tipis
- Menghambat ovulasi pada poros hipofisis-hipotalamus
Kontrasepsi ini tersedia dalam bentuk oral, suntikan, dan mekanik. Kontrasepsi oral adalah kombinasi dari hormon estrogen dan progestin atau hanya progestin-mini pil. Suntikan dan kontrasepsi implant (mekanik) mengandung progestin saja atau kombinasi progestin dan estrogen. Jenis kontrasepsi hormonal diantaranya adalah :
- Pil Sekuensial
- Kontrasepsi pil kombinasi
- Kontrasepsi pil progestin
- Kontrasepsi suntikan progestin
- Kontrasepsi suntikan estrogen-progesteron (kombinasi)
- Alat Kontrasepsi Bawah Kulit / Implant progestin
- Kontrasepsi Patch!