Wahai, perempuan di seluruh dunia, tak cukup kah sejak dulu dijajah pria sehingga sekarang harus dijajah rokok juga? Sebatang, dua batang dihisap, risiko serangan jantung dan mati mendadak pun meningkat dua kali lipat. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada perokok berat dan kronis. Kabar baiknya, dengan berhenti merokok risiko kematian tersebut dapat berkurang secara signifikan.
Kematian mendadak karena serangan jantung disebabkan oleh hilangnya fungsi jantung. Hal ini merupakan penyebab utama kematian yang berkaitan dengan jantung di Amerika Serikat dan bertanggung jawab terhadap 400,000 kematian setiap tahunnya.
Sebuah penelitian di Kanada memaparkan tentang efek negatif ini. “Kami menemukan bahwa semakin banyak anda merokok, semakin tinggi risiko kematian mendadak yang anda miliki,” ujar Roopinder Sandhu, MD, MPH, salah satu peneliti yang juga merupakan asisten profesor kedokteran di Universitas Alberta, Kanada
. “Namun, yang paling penting adalah fakta bahwa risiko ini dapat dieliminiasi dengan menghentikan kebiasaan merokok.”Dari penelitian tersebut diketahui bahwa berhenti merokok memiliki efek yang bersifat segera dalam mengurangi risiko kematian mendadak dalam jangka waktu 5 tahun pada perempuan yang tidak memiliki gejala sakit jantung.
Para peneliti tersebut mengatakan bahwa untuk banyak perempuan, kematian mendadak karena serangan jantung merupakan tanda pertama adanya sakit jantung. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Circulation: Arrythmia & Electrophysiologyini melihat efek merokok dan berhenti merokok pada risiko kematian mendadak karena serangan jantung pada 101,018 perempuan yang menjadi bagian dari Nurses’ Health Study. Selama follow-up 30 tahun, dilaporkan terdapat 351 kasus kematian mendadak karena serangan jantung. Jumlah dan durasi merokok memiliki asosiasi kuat dengan risiko kematian mendadak tersebut. Bahkan dengan jumlah yang sangat kecil, 1 – 14 batang rokok per hari, risiko kematian meningkat hampir 2x lipat.
Secara umum, dari penelitian ini diketahui bahwa:
- Risiko kematian mendadak meningkat sebanyak 8% untuk setiap 5 tahun yang dilalui dengan merokok
- Perokok berat yang merokok lebih dari atau sama dengan 25 batang rokok per hari memiliki risiko kematian mendadak 3x lebih besar.
- Perempuan yang merokok lebih dari 35 tahun memiliki risiko kematian mendadak 2,5 kali lebih besar dari pada yang tidak merokok.
“Studi ini menunjukkan bahwa bahkan merokok dalam jumlah sedikit pun dapat meningkatkan risiko kematian medadak,” ujar Nieca Goldberg, direktur medis program jantung perempuan di medical center Universitas Langone, New York. “Orang harus tahu bahwa 1 batang rokok pun terlalu banyak.”
Dari penelitian ini juga diketahui bahwa nikotin memiliki efek negatif jangka pendek dan jangka panjang pada jantung. Efek jangka pendeknya adalah denyut jantung yang tidak teratur dan kematian mendadak. Sedangkan efek jangka panjangnya adalah terbentuknya jaringan parut pada jantung sehingga masih dapat menjadi faktor risiko kematian mendadak walaupun seseorang sudah behenti merokok. Mengerikan bukan? Dengarlah pesan bijaksana Sandhu, “perempuan sebaiknya tidak menunggu hingga berkembangnya penyakit jantung sebelum memutuskan untuk berhenti merokok.” Jadi, mari berhenti.