Studi baru menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi ikan secara teratur memiliki risiko lebih rendah menderita
Age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula -(
Makula adalah pusat dari retina dan merupakan bagian yang paling vital dari retina,-Red) yang berkaitan dengan umur. AMD adalah suatu penyait yang dihubungkan dengan penuaan (menjadi tua) yang secara berangsur-angsur merusak penglihatan tengah yang tajam. Para peneliti mencatat bahwa sekitar 9 juta US orang dewasa di atas usia 40 telah mengalami beberapa tahap AMD. Sebagian besar merupakan bentuk dari tahap awal penyakit, sementara 1,7 juta di antaranya telah mengalami tahap penyakit lebih lanjut yang mengakibatkan kehilangan penglihatan yang fatal.
Dalam studi ini, peneliti di Brigham and Women’s Hospital and Harvard Medical SchooldiBoston mengumpulkan data dari 38.022 perempuan, yang tidak pernah didiagnosis AMD. Salah satu penulisnya, William G. Christen, mengatakan bahwa data pengamatan mereka masih dalam uji acak, sehingga perlu konfirmasi lebih lanjut lagi.
“Tetapi pesan yang ingin diambil sudah terlihat sederhana dan kuat,” tambah Christen. “Minyak ikan, yaitu asam lemak Omega-3 yang ditemukan pada ikan, telah lama dianggap dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung juga mempunyai manfaat yang signifikan dalam pencegahan utama dari AMD di antara para wanita yang tidak terdeteksi atau tidak terdeteksi tanda-tanda awal dari penyakit, dan belum didiagnosis dengan penyakit AMD.” lanjutnya.
Penelitian ini meneliti tentang kebiasaan makan dari para partisipan, termasuk asam lemak omega-3 dan omega-6, datanya dikumpulkan dan kesehatan mata mereka dipantau sampai 10 tahun
. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi banyak asam lemak Omega-3 memiliki resiko 38 persen lebih rendah mengembangkan AMD dibandingkan dengan mereka yang makan lebih sedikit asam lemak Omega-3.
Dengan mengonsumsi ikan sebanyak satu atau lebih dalam seminggu beresiko 42 persen lebih rendah terkena AMD dibandingkan dengan yang mengonsumsi ikan satu porsi dalam sebulan. Christen mengatakan bahwa resiko lebih rendah ini tampaknya disebabkan karena mengonsumsi ikan tuna dan dark-meat fish. Selain itu peneliti juga menemukan sebuah saran bahwa konsumsi yang lebih tinggi dari salah satu asam lemak Omega-6 (linoleic acid) dimungkinkan sebenarnya meningkatkan risiko terkena AMD, namun para peneliti tidak menelitinya lebih lanjut.
Penelitian yang dipublikasikan secara
online dalam edisi 14 Maret di
Archives of Ophthalmology ini sangat mengejutkan tapi membantu para dokter. Karena sampai saat ini, tidak ada metode yang diakui untuk memperlambat terjadinya AMD bagi mereka yang tidak memiliki penyakit atau yang hanya menunjukkan gejala awalnya saja, selain menasehati pasien tersebut untuk tidak merokok. Penelitian ini juga akan muncul pada Jurnal
Archives of Ophthalmology dalam bentuk cetak di bulan Juni ini.