“Dok, saya sudah rajin sikat gigi tapi kok masih berlubang?” Pertanyaan seperti ini cukup sering diterima dokter gigi saat menghadapi
pasiennya di klinik
. Ternyata setelah ditelusuri, hal tersebut terjadi karena kesalahan-kesalahan yang sebetulnya sepele dan dilakukan tanpa sadar. Berikut beberapa di antaranya:
- Waktu menyikat gigi yang kurang tepat.
Kebanyakan orang menyikat gigi 2x sehari, yaitu saat mandi pagi dan mandi sore. Lalu bagaimana dengan sisa makanan yang menempel di mulut setelah makan malam? Jangan langsung tidur, karena sisa makanan tersebut jika tidak dibersihkan akan menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab lubang gigi. Ditambah lagi, produksi air liur jauh berkurang saat sedang tidur. Padahal air liur berfungsi sebagai pembilas sisa makanan dan mengandung enzim-enzim pembunuh bakteri serta penetralisir asam. Kondisi mulut yang kering dan tidak bersih akan semakin kondusif untuk terjadinya lubang pada gigi. Oleh karena itu, sikat gigi malam hari sebelum tidur hukumnya adalah wajib.
- Kesalahan dalam cara menyikat gigi
Bagi sebagian orang menyikat gigi mungkin hanya dipandang sebagai rutinitas atau ritual saat mandi. Tak jarang, penyikatan gigi hanya difokuskan di gigi depan saja, atau asal mulut sudah terasa segar. Risiko terjadinya lubang gigi dapat diperkecil dengan membersihkan seluruh permukaan gigi atas dan bawah semaksimal mungkin. Bagian dalam gigi yang berhadapan dengan lidah (gigi bawah) atau langit-langit (gigi atas) harus turut disikat secara menyeluruh. Pada saat menyikat gigi, gerakkan sikat gigi secara vertikal (dari atas ke bawah) dan menjangkau gusi, karena plak gigi banyak berakumulasi di leher gigi, yaitu bagian gigi yang berbatasan dengan gusi. Gerakan sikat secara horizontal (kanan ke kiri) tidak membersihkan gigi secara optimal, malah dapat menyebabkan abrasi di daerah leher gigi.
- Pemilihan sikat gigi yang kurang tepat.
Kepala sikat gigi yang besar cukup menyulitkan untuk menjangkau gigi belakang, sehingga plak banyak menumpuk di daerah tersebut. Pilihlah sikat gigi dengan kepala sikat yang kecil, sehingga gigi belakang dapat dibersihkan dengan nyaman. Selain itu, bulu sikat juga penting untuk diperhatikan. Lebih baik pilih bulu sikat yang medium atau soft, dan tidak perlu menyikat gigi terlalu keras. Alih-alih membersihkan gigi, penyikatan dengan tekanan berlebihan justru dapat mengikis gigi terutama di bagian leher gigi.
- Sela-sela gigi luput dari penyikatan.
Sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi seringkali luput dari perhatian. Bayangkan setelah makan steak tenderloin yang lezat, ada sepotong kecil daging yang tertinggal di sela gigi dan tidak dibersihkan. Sisa makanan tersebut terkadang sulit dibersihkan, apalagi dengan penyikatan gigi yang asal-asalan. Lama-kelamaan, lubang gigi pun terbentuk di sela gigi. Pada umumnya orang tidak menyadari lubang seperti ini, karena permukaan atas gigi terlihat utuh dan baik-baik saja padahal dinding samping gigi sudah berlubang. Gunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan makanan yang tersangkut di sela gigi.