Sebagian orang meyakini vitamin atau suplemen sebagai pengganti makanan
. Akibatnya, mereka merasa tak perlu mengonsumsi terlalu banyak makanan. Ini pemahaman yang salah karena bisa merusak keseimbangan sistem tubuh kita.
"Suplemen yang dijual bebas di pasaran sebenarnya tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Yang terjadi bisa kelebihan atau kekurangan," papar Prof Dr Walujo Soerjodibroto, MsC, PhD, pakar gizi dari Universitas Indonesia. Ini karena suplemen seperti itu tidak bisa diresepkan oleh dokter sehingga takarannya tak terkontrol.
Salah satu prinsip diet seimbang adalah mengatur asupan karbohidrat, lemak, serta protein secara saksama dalam sehari. Artinya, harus ada variasi bahan makanan. Apabila syarat ini terpenuhi, suplemen vitamin dan mineral tak perlu dikonsumsi. Sebab, kebutuhan nutrisi sudah dapat dipenuhi dari asupan makanan yang lengkap dan variatif.
Seandainya mau mengonsumsi vitamin atau suplemen tertentu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.