Pada garam dapur terkandung unsur sodium dan chlor (NaCl). Dimana unsur sodium sangat penting untuk mengatur proses keseimbangan cairan di dalam tubuh, disamping fungsinya dalam mengatur kelancaran proses transmisi saraf dan kerja otot. Tubuh manusia sebenarnya hanya membutuhkan kurang dari 7gr garam dapur sehari atau setara dengan 3.000 mg sodium.
Satu sendok teh garam dapur setara dengan 2.000 mg sodium. Sodium yang terkandung dalam setiap menu modern rata-rata ialah sekitar 500 mg. Acapkali dalam menu makanan harian kita justru mengandung berlebihan garam dari yang sekedar kita butuhkan oleh tubuh. Hasilnya, kinerja organ ginjal jadi 6 kali lebih berat untuk membuangnya. Selain itu, konsumsi garam berlebihan bagi tubuh juga mutlak menyebabkan darah tinggi. Tidak hanya hipertensi, orang yang mengidap penyakit jantung pun perlu membatasi asupan sodium pula. Begitu juga jika mengidap penyakit ginjal dan gangguan hati.
Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung sodium, antara lain seperti soda kue, bubuk soda sebagal pengawet, obat pencahar, makanan yang dipanggang, keju, makanan kaleng dan laut, serta sereal. Sementara beberapa jenis makanan yang memiliki kadar rendah sodium antara lain seperti buah dan sayur-mayur segar, daging dan unggas segar.
Penting diketahui, kekurangan garam sama berbahayanya dengan berlebihan garam. Kekurangan sodium dan chlor secara drastis bisa menjadi beban lain bagi ginjal. Diiringi gejala pembengkakan (oedema), kaki bengkak yang disebabkan penyakit jantung.
Adapun pembatasan konsumsi terbagi menjadi 3 kategori:
- Diet ketat : cukup 500 gr sodium atau setara 1,5 gr garam dapur.
- Diet Sedang : cukup 800 gr sodium atau setara 2 gr garam dapur.
- Diet Ringan : cukup 2000 gr sodium atau setara 5 gr garam dapur.
Berikut penjabaran kandungan mineral yang terdapat dalam garam yang biasa kita konsumsi sehari-hari dari makanan maupun minuman.
- Yodium
Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun pastikan garam yang anda beli memiliki kandungan yodium. Karena zat ini berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak pada masa pertumbuhannya.
- Phospor
Phosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.
- Cobalt
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah.
- Kalsium
Kalsium atau zat kapur merupakan zat mineral yang memiliki fungsi dalam pembentukan tulang dan gigi disamping perannya dalam vitalitas otot pada tubuh.
- Kalium
Kalium berfungsi sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
- Zinc atau Seng
Diperlukan untuk pembentuk enzim dan hormon penting.
- Sulfur atau Belerang
Berfungsi dalam proses pembentuk protein di dalam tubuh.
- Chlor
Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl sendiri berfungsi membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
- Magnesium
Magnesium berfungsi sebagai zat yang pembentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
- Mangaan
Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.
- Tembaga
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
- Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
13. Flour
Memiliki peran dalam pembentukan lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi
!