Untuk kesekian kalinya daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon disebutkan menjadi salah satu penyebab beberapa penyakit paling sering di dunia. Salah satu studi terbesar yang dipublikasikan oleh BMC Medicine (7/3/2013) menemukan asosiasi positif antara pengkonsumsian daging olahan dengan kematian yang sudah terbukti untuk penyakit jantung namun juga terbukti untuk penyakit kanker.
Resiko kematian akibat kanker lebih tinggi sebanyak 43% dan resiko kematian akibat penyakit jantung lebih tinggi 70% pada orang-orang yang mengkonsumsi daging olahan lebih dari 160g/hari dibandingkan dengan mereka yang hanya mengkonsumsi 10.0g/hari hingga 19
.9 g/hari.
Penelitian yang dilaporkan oleh EPIC (European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition) yang dilakukan di 10 negara dengan subjek sebanyak satu setengah juta orang menunjukkan bahwa angka kematian lebih tinggi bila penkonsumsian daging olahan sebanyak 50g/hari.
• Apa yang menyebabkan?
Para peneliti menegaskan bahwa daging olahan mengandung lemak tersaturasi, kolestrol dan bahan tambahan lain lebih tinggi dibandingkan jenis daging lain. Kandungan ini dipercayai merupakan faktor yang dapat memicu kanker.
Dr. Rohrmann dan kolega berpendapat bahwa pengkonsumsian daging olahan juga erat hubungannya dengan perilaku konsumen termasuk merokok, aktifitas fisik yang kurang, dan rendahnya pengkonsumsian buah-buahan dan sayur.
• Bagaimana solusinya? Solusinya adalah untuk membatasi pengkonsumsian daging olahan --- tidak setiap hari dan tidak dengan jumlah yang banyak. Para peneliti berpendapat bahwa “Sebanyak 3,3% kematian dini dapat dicegah bila seseorang mengkonsumsi kurang dari 20g/hari daging olahan”.