Setiap orang mempunyai aktifitas yang berbeda-beda, entah itu bermain, belajar dan bekerja. 3 aspek tersebut sangatlah luas dan bisa kita kembangkan menurut kesenangan kita pribadi. Olahraga bisa menjadi asupan serta nutrisi bagi beberapa aspek kehidupan.
Bermain sepeda, voli, bulutangkis dan berenang bisa dibilang kita melalukan suatu aktifitas/kegiatan yang identik dengan nama olahraga. Tidak hanya bermain, belajar dan bekerja pun erat kaitannya dengan olahraga.
Departemen Latihan dan Olahraga Ilmu Pengetahuan, University of Copenhagen melakukan penelitian tentang efek kesehatan dari latihan sepak bola yang dipimpin langsung oleh Profesor Peter Krustrup dan Jens Bangsbo. “Soccer adalah olahraga tim yang sangat populer yang beriisi faktor-faktor motivasi dan sosial positif yang dapat memfasilitasi kepatuhan dan memberikan kontribusi pada pemeliharaan gaya hidup aktif secara fisik,” demikian tutur Pemimpin studi Peter Krustrup menyimpulkan.
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga dengan peminatnya hampir sebagaian besar penduduk yang ada di belahan dunia. Selama jalannya permainan, setiap pemain bertekad untuk mencapai puncak kemenangan, mempertahankan gawang dari serangan musuh sama halnya dengan mempertahankan sebuah kehormatan. Serangan yang diatur sedemikian rupa dibarisan tengah , sama kreatifnya mencari jalan untuk tetap hidup. Menyerang dan diserang, menang dan kalah layaknya hidup yang kadang harus memenangkan suatu persaingan dan dilain hal kita harus bertahan untuk tetap menjaga eksistensinya. Itulah mengapa sepak bola bisa dikatakan sebagai cermin kehidupan.
Terkadang orang sering kali mengeluarkan jutaan rupiah untuk sekedar tersenyum lebar, tertawa lepas dan melepaskan kepenatan yang ada di jiwa. Sepak bola tidak memerlukan nominal sebanyak itu untuk mencapainya, setiap pemain bola bisa mengekspresikan segala rasa yang ada di hati. Dengan secara otomatiscabang olahraga yang banyak digemari ini akan menuntun manusia untuk mendapatkan kepuasan, entah dengan berlari, menendang dan menyundul bola, bahkan membobol gawang. Ternyata kebahagiaan merupakan sarana yang dapat kita nikmati dari sepak bola.
Sepak bola mengiring kita pada sisi edukasi moral, yaitu tanggung jawab. Para pembaca klikdokter.com bisa mengamati dari sebuah pertandingan sepak bola pada
moment adu penalti. Dalam dirinya tertumpu beban yang amat besar, puluhan juta orang yang menyaksikan pertandingan berharap penuh dan membebaninya tanggung jawab
. Kita bisa lihat dari sejarah, Roberto Bagio trauma karena mengeksekusi pinalti di laga final piala, atau Andres Recoba yang merenggang nyawa karena ditembak pendukung sepak bola di negerinya. Skenario-skenario selalu saja hadir dan datang yang akan membentuk diri kita sebagai pemegang mandat yang harus dipertanggungjawabkan.
Sepak bola, olahraga,bermain,belajar dan bekerja bisa kita sejajarkan secara horizontal dalam aspek kehidupan kita. Kehidupan yang sehat terdapat kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa bisa dikemas melalui olahraga, salah satunya sepak bola. Sudahkah kancah dunia sepak bola merah putih kita ini yang notabene tengah kisruh kepemimpinan sepak bola telah menunjung tinggi nilai kesehatan jiwa dan raga, filosofi sepak bola dan rasa tanggung jawab? Semoga.