Menurut pendapat para ahli. sejak perkenalan vaksin
varicella (cacar) di pertengahan tahun 1990, vaksin ini telah sukses mengurangi insiden dari penyakit cacar hampir sebanyak 10 kali lipat. Pada tahun 1995 di Amerika Serikat vaksin telah disetujui
untuk anak-anak dengan usia 12 bulan, dan pada tahun 2006 dosis kedua diperkenalkan kepada dunia.
Sebuah studi yang dilaporkan oleh Dr. Roger Baxter di Kaiser Permanente Vaccine Study Center, Oakland, California dengan mengikuti 7
.585 anak yang divaksinasi pada tahun 1995 saat mereka di tahun kedua sekolah. Kelompok ini juga terdiri dari 2826 anak yang mendapat vaksin tahap kedua pada tahun 2006 dan 2009. Studi menunjukkan efek jangka panjang dari vaksin varicella dan keuntungan dari vaksin tahap kedua seperti yang dikatakan oleh Dr.Baxter.
Setelah 14 tahun, didapatkan insiden dari varicella adalah 15,9 per 1000 orang per tahun, 9 atau 10 kali lipat lebih rendah dibandingkan pada era sebelum vaksin. Efektivitas dari vaksin berkisar 73% - 80% pada 2 tahun pertama studi dan meningkat menjadi 80% - 90% dalam 10 tahun terakhir. Kasus varicella yang ringan hanya ditemukan pada tahap awal setelah vaksinasi dimana pada saat itu virus masih sedang bersirkulasi. Tidak ada anak yang menderita varicella setelah vaksin tahap kedua. Ditambah, untuk para subjek, kasus untuk herpes zoster sangat ringan dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan era sebelumnya.
Para peneliti berpendapat bahwa vaksin varicella sangat efektif untuk mencegah penyakit cacar air, dan tidak ditemukan berkurangnya efektivitas vaksin bahkan setelah 14 tahun. Satu dosis dapat menyediakan proteksi yang bagus untuk penyakit-penyakit sedang dan berat.