Novavax Inc, melaporkan pada tanggal 4 April 2013 bahwa uji coba vaksin baru mereka terhadap
RSV (Respiratory Syncytial Virus) telah lolos uji klinis tahap kedua, dan tampaknya akan lanjut ke tahap uji klinis berikutnya. Studi uji klinis yang dilakukan oleh Noravax menunjukkan bahwa vaksin RSV dapat menginduksi respon imun pada level dimana dapat melindungi bayi terhadap infeksi melalui penyaluran antibodi dari ibu ke janin. Dilaporkan, bahwa vaksin dapat diitoleransi dengan baik dan tingkat keamanannya menunjukkan hasil yang serupa dengan uji klinis tahap awal.
Percobaan ini mewakili, tahap penting dalam percobaan keamanan vaksin dari ibu ke janin dan proses imunogenesitas yang nantinya dapat berguna untuk kandidat vaksin-vaksin lain dengan strategi imunisasi maternal.
Penelitian ini mencakup 330 wanita yang diuji coba dengan 60 micogram dan 90 micogram dosis vaksin, dengan atau tanpa adjuvant
. Wanita-wanita tersebut mendapat 1 atau 2 injeksi dari 1 dosis vaksin dan dibandingkan dengan placebo. Tambahan adjuvant (bahan yang ditambahkan pada vaksin untuk meningkatkan respon imun) ternyata menimbulkan respons yang lebih baik.
Dr. Gregory Glenn, Senior Vice President dan Chief Medical Officer dari Novavax mengatakan bahwa hasil menunjukkan bahwa kandidat vaksin RSV memiliki potensi untuk menginduksi imunitas yang dibuktikan secara klinis dan tidak perlu dikhawatirkan masalah keamanan vaksin.
Perhitungan imunogenesitas yang pertama mengkonfirmasi bahwa vaksin merupakan antigen yang kuat dan aluminium fosfat sebagai adjuvan akan meningkatkan respon antibodi. Hasil juga dapat menjawab pertanyaan mengenai regimen dosis dan kegunaan aluminium fosfat sebagai adjuvant.
Pada akhirnya, setelah terkumpul data, Dr. Glenn percaya bahwa vaksin dapat lolos hingga uji coba tahap terakhir.