Para ibu yang memperhatikan tumbuh kembang anaknya seringkali merasa cemas saat menyadari susunan gigi sang anak tampak tidak teratur. Gigi berjejal, posisi gigi yang maju, miring atau tumpang tindih sudah dapat terlihat saat anak memasuki usia sekolah, yaitu saat gigi tetapnya sudah mulai tumbuh. Tak jarang timbul pertanyaan di benak para ibu kapankah saat yang tepat untuk membawa anaknya ke dokter gigi, dan apakah susunan gigi yang tak rata tersebut dapat diperbaiki.
Hingga saat ini, masih terdapat perdebatan di kalangan dokter gigi mengenai waktu yang tepat untuk merawat pasien anak-anak dengan menggunakan alat orthodontik (kawat gigi/behel). Perawatan orthodontik pada anak-anak, disebut juga dengan interceptive orthodontics bertujuan untuk mencegah terjadinya maloklusi atau mencegah maloklusi yang sudah ada menjadi bertambah berat.
Perawatan ini umumnya dilakukan pada periode gigi bercampur (mixed dentition), yaitu saat gigi permanen anak sudah mulai tumbuh namun pada saat yang sama masih ada gigi susu yang belum tanggal. Pertentangan terjadi karena beberapa praktisi berpendapat bahwa perawatan orthodontik yang dilakukan saat periode tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu, dapat terjadi relaps atau susunan gigi kembali tidak teratur meskipun perawatan sudah selesai dan kawat gigi sudah dilepas, karena anak masih dalam tahap tumbuh kembang.
Meski demikian, tidak sedikit para ahli yang menyarankan perawatan dilakukan sejak dini, dan menunjukkan angka keberhasilan yang cukup tinggi
. Keberhasilan ini sangat bergantung pada keahlian operator dan pemahamannya yang komprehensif mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi jalannya perawatan.
Diantaranya anatomi skeletal anak, periode tumbuh kembang gigi dan rahang, serta identifikasi tingkat keparahan dan jenis kelainan yang dialaminya. Di samping itu operator juga harus mampu menegakkan diagnosis dan memilih metode perawatan yang paling tepat bagi masing-masing individu, dari sekian banyak pilihan perawatan yang ada.
Dengan alasan tersebut, maka sebaiknya perawatan dilakukan oleh dokter gigi spesialis yang memiliki pemahaman yang lebih mendalam. Orang tua juga perlu mempersiapkan mental sang anak dalam menerima perawatan, dan melihat kesiapan anak dalam menegakkan disiplin dalam hal menjaga kebersihan mulutnya. Perawatan orthodontik yang tidak dibarengi dengan oral hygiene yang diterapkan di rumah dapat menyebabkan peradangan pada gusi dan karies gigi.